Dra.Hj.Ngesti Yuni Suprapti

Minggu, 22 Juni 2008

Andalan Natuna di Incar Orang



Beberapa hari belakangan ini, telinga masyarakat Natuna, termasuk saya lho..jadi gerah mendengar ada orang lain yang ikut campur dalam penentuan lokasi tempat pengelolaan sumber Gas alam Natuna yang sangat fantastis, Blok D-Alpha...itulah kawasan yang sekarang menjadi incaran daerah lain yang menyatakan lebih siap sebagai lokasi pengelolaan . Sebagai daerah yang memiliki lokasi sumber gas alam tersebut, adalah sangat riskan hal ini terjadi, martabat kita sebagai tuan rumah seakan-akan diikat dan hanya melihat dengan pandangan nanar, kekayaan daerah kita di utak atik oleh orang lain untuk dikelola di daerahnya. Memang masalah ini sudah lama terdengar, adanya minat daerah lain untuk ikut mengelola Gas Blok D-Alpha dengan menawarkan diri sebagai lokasi pengelolaan, akan tetapi cara dan strategi yang digunakan sangat melukai masyarakat Natuna. Dari dulu orang melihat Natuna yang dulu dikenal dengan nama daerah Pulau Tujuh dengan picingan mata sebelah, Natuna dianggap terbelakang dan bukan apa-apa untuk dilirik. Akan tetapi seiring dengan perkembangan otonomi daerah dan terbentuknya Kabupaten Natuna, mata kita dibuka, betapa kawasan Natuna dari dulu telah menjadi ajang eksplorasi migas...kita banyak yang tidak tahu. Dengan terbentuknya Natuna sebagai kabupaten kita dihadapkan dengan masalah pembiayaan daerah, dengan apa daerah ini dibiayai...maka sumber gas alam yang selama ini kita acuhkan menjadi salah satu unggulan yang sangat berpengaruh terhadap kemandirian sebuah kabupaten. Perjuangan masyarakat kita akhirnya berbuah manis dengan ditetapkannya Natuna sebagai daerah penghasil migas. Semua mata mulai memandang Natuna dengan lebih hormat. Decak kagum terhadap Natuna pun mengalir, entah itu dengan ikhlas atau hanya polesan bibir ( istilahnya bertanam tebu diatas bibir ). Sejak itu semua orang Natuna mulai bangga disebut orang Natuna ( dulu kita disebut orang pulau, orang yang terpinggirkan.. ), daerah kaya sumber daya alam, daerah yang mejadi tumpuan harapan bagi bangsa sebagai penyumbang devisa bagi negara kita Indonesia. Namun kita terlena, sumber gas alam yang sering kita banggakan tertahan dalam wacana tontonan, Lalu sekarang rasa kedaerahan kita mulai diusik, ketika strategi daerah lain lebih dulu beraksi, kita tersadar bahwa aksi kita menuntut kita lebih proaktif... semoga apa yang kita cita-citakan akan terwujud. Amin..

Tidak ada komentar:

  © Blogger template 'Personal Blog' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP