Dra.Hj.Ngesti Yuni Suprapti

Rabu, 25 Juni 2008

Pulau Tujuh di Tiga Kabupaten


Masyarakat Pulau Tujuh...atau orang dari Pulau Tujuh, itulah sebutan bagi kita yang merasa berasal dari Pulau Tujuh bila ke Tanjungpinang Kabupaten Kepulauan Riau. Di Tanjungpinanglah tempat kita beranjangsana, baik bisnis, bersekolah ditingkat lanjutan atas dan berbagai kepentingan yang mengharuskan kita ke Tanjungpinang sebagai ibukota kabupaten kita pada waktu itu. Seiring dengan perkembangan peta politik dan pemerintah tanah air, maka desakan pmekaran yang berdiri atas pondasi otonomi daerah membuat aspirasi masyarakat daerah dengan argumentasi rentang kendali terlalu jauh menjadi trend yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, maka lahirlah daerah pemekaran baru termasuk Kabupaten Natuna yang pada masa itu berada dalam Propinsi Riau. Kabupaten Natuna yang notabenenya terdiri dari pulau-pulau yang tergabung dalam sebutan Pulau Tujuh minus Tambelan yang memilih tetap bergabung dengan Kabupaten Bintan. Dengan absennya Tambelan di Kabupaten Natuna, sebutan Pulau Tujuh mulai dilupakan orang bahkan masyarakat Pulau Tujuh sendiri. Pesona kabupaten baru dengan sebutan Natuna lebih menggema dilubuk hati masyarakat Pulau Tujuh. Desakan pemekaran propinsi pun bergulir, maka lahirlah Propinsi Kepulauan Riau yang terpisah dari Propinsi Riau, dan Kabupaten Natuna masuk dalam wilayah Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau. Seiring dengan waktu berjalan, masih dalam kontek otonomi daerah, pemekaran daerah masih menjadi incaran daerah-daerah untuk berdiri sendiri menjadi sebuah kabupaten. Kabupaten Natuna yang notabenenya adalah wilayah Pulau Tujuh, akhirnya harus berpisah dengan saudara-saudaranya dalam rumpun Pulau Tujuh yang berada dikawasan Anambas, dengan terbentuknya Kabupaten Kepulauan Anambas menjadi sebuah kabupaten baru. Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, dan Kabupaten Bintan sekarang adalah tempat bernaungnya pulau-pulau yang tergabung dalam sebutan Pulau Tujuh. Harapan penulis semoga semangat persaudaraan kita yang dulu dikenal dengan orang Pulau Tujuh tidak akan memudar bahkan akan semakin kuat, walaupun kita sekarang berada di tiga kabupaten yang berbeda. Sekali lagi selamat untuk Anambas. Mari kita bangun Pulau Tujuh dengan kekuatan tiga kabupaten sehingga kemakmuran dan kesejahteraan yang menjadi alasan utama terbentuknya kabupaten tidak hanya menjadi slogan semata.

Minggu, 22 Juni 2008

Andalan Natuna di Incar Orang



Beberapa hari belakangan ini, telinga masyarakat Natuna, termasuk saya lho..jadi gerah mendengar ada orang lain yang ikut campur dalam penentuan lokasi tempat pengelolaan sumber Gas alam Natuna yang sangat fantastis, Blok D-Alpha...itulah kawasan yang sekarang menjadi incaran daerah lain yang menyatakan lebih siap sebagai lokasi pengelolaan . Sebagai daerah yang memiliki lokasi sumber gas alam tersebut, adalah sangat riskan hal ini terjadi, martabat kita sebagai tuan rumah seakan-akan diikat dan hanya melihat dengan pandangan nanar, kekayaan daerah kita di utak atik oleh orang lain untuk dikelola di daerahnya. Memang masalah ini sudah lama terdengar, adanya minat daerah lain untuk ikut mengelola Gas Blok D-Alpha dengan menawarkan diri sebagai lokasi pengelolaan, akan tetapi cara dan strategi yang digunakan sangat melukai masyarakat Natuna. Dari dulu orang melihat Natuna yang dulu dikenal dengan nama daerah Pulau Tujuh dengan picingan mata sebelah, Natuna dianggap terbelakang dan bukan apa-apa untuk dilirik. Akan tetapi seiring dengan perkembangan otonomi daerah dan terbentuknya Kabupaten Natuna, mata kita dibuka, betapa kawasan Natuna dari dulu telah menjadi ajang eksplorasi migas...kita banyak yang tidak tahu. Dengan terbentuknya Natuna sebagai kabupaten kita dihadapkan dengan masalah pembiayaan daerah, dengan apa daerah ini dibiayai...maka sumber gas alam yang selama ini kita acuhkan menjadi salah satu unggulan yang sangat berpengaruh terhadap kemandirian sebuah kabupaten. Perjuangan masyarakat kita akhirnya berbuah manis dengan ditetapkannya Natuna sebagai daerah penghasil migas. Semua mata mulai memandang Natuna dengan lebih hormat. Decak kagum terhadap Natuna pun mengalir, entah itu dengan ikhlas atau hanya polesan bibir ( istilahnya bertanam tebu diatas bibir ). Sejak itu semua orang Natuna mulai bangga disebut orang Natuna ( dulu kita disebut orang pulau, orang yang terpinggirkan.. ), daerah kaya sumber daya alam, daerah yang mejadi tumpuan harapan bagi bangsa sebagai penyumbang devisa bagi negara kita Indonesia. Namun kita terlena, sumber gas alam yang sering kita banggakan tertahan dalam wacana tontonan, Lalu sekarang rasa kedaerahan kita mulai diusik, ketika strategi daerah lain lebih dulu beraksi, kita tersadar bahwa aksi kita menuntut kita lebih proaktif... semoga apa yang kita cita-citakan akan terwujud. Amin..

Minggu, 15 Juni 2008

OKB ( Orang Kaya/Kabupaten Baru )


Ada ada saja tingkah polah orang kaya baru, mereka bersikap tidak menentu, minta perhatian dari orang sekitar lingkungannya, bahwa mereka sudah naik level jadi orang kaya...dan ucapkan selamat tinggal pada keperitan hidup. Mereka yang dulu ramah dan peduli sekarang seolah-olah enggan bergaul dengan orang yang dulu sama dengan mereka. Bahkan mereka menutup diri dari orang-orang yang datang bertamu kerumah, pada pandangan mereka , orang ini pasti minta ini dan itu. Bila bertemu dijalan, senyum tak menentu model, senyum minta dipuji, bahkan ada yang pura-pura tidak melihat bila berpasa-pasan dijalan......dan ini terjadi pada orang kaya baru di kabupaten baru....

Namun alangkah berbedanya dengan orang yang kaya, yang memang sudah kaya ( yang pasti kaya bukan karena kerja di pemerntah) mereka swatawan nun dibelahan daerah yang lain, pengusaha yang sukses dan bisa membuat lapangan kerja yang baru bagi masyarakat sekitarnya...mereka biasa saja dalam penampilan, bahkan sangat bersahaja. Keramahan mereka membuat rezekinya jadi berlimpah karena didoakan banyak orang....dibandingkan kehidupan dengan orang kaya baru di kabupaten baru, mereka lebih mantap dalam menjalani kehidupan tanpa ada rasa takut, kaya karena mengambil hak orang lain....mereka sangat terbuka, bahkan mereka pun bercerita bagaimana memulai hidup hingga menjadi orang yang sangat sukses dan menjadi terpandang karena pekerjaannya, dan ini sangat berbeda dengan orang kaya baru dikabupaten baru, mereka enggan bercerita dari mana bisa jadi kaya ( mendadak kaya sama nggak ya dengan mendadak dangdut? he..), orang kaya baru dikabupaten baru ini paling takut ditanya macam-macam seputar kekayaannya....mereka hanya bercerita dengan orang kaya baru yang lain yang sama dengan mereka. jadi kesimpulannya orang kaya baru dikabupaten baru memang beda dengan orang kaya di daerah lain. ( bingung ?!)

Senin, 02 Juni 2008

BBM DAH NAIK DEMO TERUS JALAN, ADA PA?


Sudah hampir 2 minggu pemerintah menaikkan harga BBM, dan selama itulah demo mengharapkan pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM yang sudah terlanjur naik terus bergulir, penggerak utama adik adik kita mahasiswa dari berbagai penjuru daerah.... mereka marah, geram, jengkel terhadap putusan pemerintah menaikkan BBM. Lalu apa yang pernah penulis turunkan dalam artikel " BBM NAIK LAGI" bahwa berita BBM dan dampaknya di berbagai sektor ekonomi akan mendominasi layar kaca, media massa dan bahan pembicaraan hangat dimasyarakat menjadi topik yang tidak akan putus-putusnya. Masyarakat akhirnya menelan rasa pahit dan mau tidak mau menjalani apa yang sudah diputuskan oleh pemerintah. Di satu sisi pemerintah memberikan kompensasi bagi masyarat berpenghasilan rendah ( tetapi mereka lebih dikenal sebagai masyarakat miskin) dan BLT jadi penghibur sementara. Masalah baru kemudian muncul, pendataan masyarakat penerima BLT pun rancu dalam penilaian sebagai yang berhak mendapatkannya. Dan satu lagi ada pula penetapan daerah yang menerima dan tidak menerima BLT, penilaian terhadap daerah yang tidak menerima ini tolok ukurnya apa ya ? saya juga tidak tahu...kalau dilihat dari kaya dan miskinnya suatu daerah sangatlah relatif....dan demonstrasi turun ke jalan terus berlanjut sampai sekarang, lalu apa masih murni menyuarakan aspirasi rakyat dan pemerintah pun mesti melihat kondisi ini....dan terdengar sayup-sayup..ku lihat ibu pertiwi, sedang bersusah hati. Air matanya berlinang, mas intan yang terkenang, sawah, bumi, hutan, gunung, lautan, simpanan kekayaan, kini ibu sedang lara, merintih dan berdoa....

  © Blogger template 'Personal Blog' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP