Siapa yang tak kenal kapal perintis yang selalu melayari wilayah Pulau Tujuh....hmmm saya yakin semua pasti tahu. Bahkan sejak Tahun 1967 kapal jenis ini merupakan alat transportasi yang sangat berperan terhadap mobilitas masyarakat seantero Pulau Tujuh. Banyak diantara kita yang pernah menggunakan kapal perintis ini pada waktu itu, keperluannya berbagai macam, ada yang sengaja berangkat ke wilayah lain yang termasuk wilayah Pulau Tujuh maupun yang hendak ke ibukota Kabupaten Kepri Kota Tanjungpinang, atau bagi yang ingin melanjutkan sekolah tingkat atas di kota Tanjungpinang memang pada waktu itu sekolah setingkat SLTA tidak ada di Pulau Tujuh ( kalau tidak salah SMA Negeri 1 Bunguran timur sudah ada ketika saya SMA di Tanjungpinang ).
Disadari atau tidak peran perintis banyak mengantarkan pemikir-pemikir asal Pulau Tujuh yang handal, yang sekarang bertebaran di berbagai bidang di negeri ini. Dari yang menjadi PNS, pengusaha,dosen, Nelayan, Petani bahkan yang belum beruntung pun pernah menaiki kapal perintis ini. Nah..didalam kapal inilah terjadi interaksi sosial sesama masyarakat Pulau Tujuh yang dalam dialek melayunya masing-masing mempunyai kekhasan tersendiri.
Disadari atau tidak peran perintis banyak mengantarkan pemikir-pemikir asal Pulau Tujuh yang handal, yang sekarang bertebaran di berbagai bidang di negeri ini. Dari yang menjadi PNS, pengusaha,dosen, Nelayan, Petani bahkan yang belum beruntung pun pernah menaiki kapal perintis ini. Nah..didalam kapal inilah terjadi interaksi sosial sesama masyarakat Pulau Tujuh yang dalam dialek melayunya masing-masing mempunyai kekhasan tersendiri.
Seiring dengan perkembangan zaman posisi kapal perintis mulai digeser oleh kapal milik PT.Pelni yang memang untuk penumpang, sebuah kapal yang sangat representatif. Kapal baru ini seolah-olah menghipnotis banyak masyarakat Pulau Tujuh, bayangkan saja didepan mata ada kapal yang cukup besar bersandar dan berlabuh dilaut kita, seolah-lah tidak percaya ada kapal besar yang mau bersandar dan berlabuh dipulau-pulau yang dianggap pinggiran pada waktu itu.
Sejak itu masyarakat pun seolah-olah lupa dengan kapal perintis, bahkan ketika ditanya kapan kapal perintis masuk, banyak yang menjawab tidak tahu, " kawan mang ndoktau gok yow, masalahnye lah lame ndok naek perintis, kalau ndok salah tangluk ti ade masok, tapi kawan ndok tau, ntah dori sintete ntah dori pinang, cube awak tanyak dengan syahbandar.." itulah sepenggal kalimat yang sering kita dengar ketika ada yang bertanya tentang jadwal kapal perintis ini. Cukup riskan juga betapa kapal yang sangat berperan ini sudah dilupakan, walaupun ingat tapi tidak detil.
Yang pasti apapun itu kapal perintis tetap jalan dan punya penumpangnya tersendiri... ( untuk diingat :Kapal-kapal yang pernah ada melayari perairan Pulau Tujuh antara lain : Djedayat, Nusawamer, Nabire, Berlian, Baruna Candra dan masih banyak lagi, apalagi sebelum saya lahir he..)
2 komentar:
membace cerite awak ko, kapal perintis, jadi ingat jaman duluk. Kawan masih ingat, sangking padatnye, gelombang besar, hujan lebot agek, nak tidor lah penuh. Akhir lah ngatok benu, tidor bawah pantat, dan kena kentot agek huhuhuhu....tapi yang penting waktu tu bise tido. Terakhir kawan denga ade perintis yang disubsidi provinsi dan katenye lebih cepat. Ape betol? Kenyi nak naik perintis lah boleh ni...singgah ke anambas sebantar......
saye penah liat kapal tu tp lum suah anek, dan kayaknya belum ade masuk kedaerah kite..ndok ta mbehal......mmg naek perintis duluk byk crite...tp kita sgt bersahaja ketike naek kapal tu, yg penting sampai ketempat tujuan, musem utare tak jd soal, kan kita org pelaut.... dan yg paleng dikenang, kapal singgoh di pulau2 tujuh, dengan mase berlabuh dan merapat di boom, kite turun dari kapal dan numpang mandi...rasenye lahir kembali stlh sharian semalam tak mandi di kapal...air yg sejuk bagaikan anugrah yg tak terhingga karena kita sega kembali dan siap melanjutkan perjalanan kembanli dg kapal perintis....
Posting Komentar